
Tidak
percaya diri saat tampil di muka umum adalah hal yang tidak asing di kalangan remaja
saat ini. Jika Anda merasa bahwa saat ini Anda masih tidak pede saat berbicara di
muka umum, Anda tidak usah khawatir, karena banyak sekali di orang lain yang
mengalami hal yang sama dengan Anda.
Hal Yang
Menyebabkan Rasa Tidak Percaya Diri :
Ada
banyak hal-hal yang menyebabkan tidak percaya diri terjadi. Hal-hal tersebut
antara satu dengan yang lain bisa berbeda. Namun di sini saya akan mencoba menjelaskanan
hal yang paling umum dirasakan hampir semua orang, saat tidak pede tampil di
muka umum.
1. Takut Gagal
Perasaan
takut gagal ini lumrah dialami oleh orang yang baru belajar public speaking.
Takut gagal itu sendiri lebih disebabkan pikiran negatif dan penilaian terhadap
diri sendiri yang terlalu rendah. Orang seperti ini adalah tipe orang yang
kalah, sehingga pikirannya selalu dihantui dengan kegagalan-kegagalan.
2. Traumatis
Traumatis
adalah keadaan di mana seseorang merasa takut melakukan suatu hal pernah
mencekam atu kejadian buruk di masa lalu. Kaitannya berbicara di muka umum,
bisa saja traumatis ini diakibatkan karena seseorang pernah punya pengalaman
buruk sebelumnya. Setiap orang bisa saja mengalami hal ini, dimana pada waktu
tertentu dia pernah dipermalukan atau pernah mengalami kegagalan saat berbicara
di muka umum.
3. Tidak percaya diri
Merasa
diri tidak mampu untuk melakukan hal tersebut. Tidak percaya diri ini
diakibatkan karena seseorang sering memandang rendah diri sendiri. Selain itu
bisa juga dikarenakan tidak mengenal diri secara baik, dan keterbatasan wawasan
yang dimiliki.
4. Takut Salah
Orang
yang takut salah, pada umumnya dikarenakan karena penguasaan materi atau bahan
yang masih kurang, atau bisa juga karena kurangnya rasa percaya diri. Orang
takut salah bisa juga dikarenakan pikiran yang terlalu perfeksionis, sehingga
ketika ia mau tampil di muka umum, ia akut tidak bisa menampilkan performa yang
terbaik.
5. Kurang persiapan
Kurang
persiapan juga salah satu faktor yang menyebabkan seseorang takut berbicara di
muka umum. Ketika seseorang menyadari dirinya kurang persiapan, maka ia tahu
konsekuaensi yang akan di dapat dan prediksi hasil yang akan diperoleh.
Sehingga hal ini memunculkan sebuah ketakutan, kalau-kalau apa yang
dikhawatirkan benar-benar terjadi.
6. Takut dinilai buruk
Namanya
berbicara di muka umum, pasti akan melibatkan orang lain dan setaip orang itu
punya hak untuk menilai penampilan seseorang saat berbicara di muka umum.
Karena audiens itu beragam, maka beragam pula penilaian yang akan muncul. Ketiak
tampil baik, maka kemungkinan akan dinilai baik, sebaliknya ketika tampil
buruk, maka kecenderungan dinilai buruk juga semakin besar. Hal inilah yang
kemudian membuat pikiran seseorang menjadi sedikit paranoid, orang cenderung
berpikir penilian buruk yang akan didapat, dari pada berpikir tentang penilaian
positif yang akan diterima.
Cara
Mengatasi Rasa Takut
Setelah
memahami faktor penyebab kenapa seseorang takut berbiacara di depan umum.
Selanjutnya saya akan menjelaskan bagaimana caranya mengatasi rasa takut
berbicara di depan umum.
1. Lakukan Motivasi terhadap diri sendiri
Melakukan
afirmasi (motivasi terhadap diri
sendiri), sepertinya adalah kegiatan sepele yang tidak memberikan
kontribusi nyata pada keberanian seseorang. Tapi kenyataannya tidak demikian.
Kalau benar-benar dilakukan, reaksinya akan begitu luar biasa. Saya sudah
membuktikan hal ini, kalau Anda tidak percaya silahkan Anda coba. Caranya
sangat sederhana, sambil menepuk dada, katakan pada diri Anda sendiri, seperti:
“Saya
tidak takut”
“Tidak
ada yang perlu saya takuti”,
“Saya
bisa melakukannya”
“Berbicara
di muka umum itu mudah”
Ulangi
kata-kata di atas, katakan secara yakin dan tegas, kalau diperlukan Anda bisa
mengatakan kata-kata itu dengaj suara keras.
2. Aturlah perasaan dan pikiran Anda
Ketika
rasa takut melanda, biasanya diri Anda akan teras cemas, gugup, nafas tidak
teratur dan keringat dingin keluar dari kulit. Jika hal ini terjadi maka,
langkah yang harus Anda lakukan adalah mengatur perasaan Anda. Caranya aturlah
nafas Anda, tarik nafas, secara penuh, kemudian hembuskan pelan-pelan. Sambil
melakukan hal itu, konsentrasikan pikiran pada hal-hal yang positif, dengan begitu
Anda akan lebih tenang.
3. Lakukan persiapan dengan baik
Hal
in sebenarnya adalah faktor teknis yang memang harus dilakukan oleh pembicara.
Untuk meredam rasa takut, satu lagi yang bisa Anda lakukan adalah lakukan
persiapan dengan baik. Ini akan sangat menolong Anda, melawan rasa takut.
Semakin Anda siap, maka rasa takut akan semakin kecil, meskipun belum bisa
hilang sama sekali. Jadi persiapkanlah semua hal yang Anda butuhkan dari segi
materi, pengenalan audien, pengenalan tata ruang, penggunaan alat bantu dan
lain-lain.
4. Lakukanlah Tindakan
Keberanian
berarti melakukan tindakan, walaupun kita merasa takut. Ketakutan Anda mungkin
tidak akan hilang, tetapi Anda bisa belajar mengatasi ketakutan. Salah satu
cara yang menurut saya sangat efektif adalah dengan cara pergi dan hadapi
ketakutan tersebut. Logikanya bagaimana mungkin Anda bisa mengumpulkan
keberanian untuk berbicara di muka umum, jika tidak pernah bicara di muka umum?
Bagaimana caranya belajar menghadapi penolakan kalau Anda tidak pernah merasakan
penolakan? Bagaimana bisa belajar menghadapi rasa malu, jika Anda tidak pernah
dipermalukan? Kunci utamanya hanya satu yaitu, melakukan tindakan. Jadi
jika rasa takut di muka umum itu menyerang, maka pergilah dan lawan rasa takut
itu dengan Anda berbicara di depan umum.
5. HIndari Kontak Mata Secara Langsung Dengan Audien
Ketika
Anda masih memiliki rasa takut saat di depan audiens, usahakan kurangi
melakukan kontak mata secara langsung. Tapi Anda juga tidak boleh membuang
pandangan dari audien, karena itu akan membuat audiens marasa tidak Anda
perhatikan. Untuk menyiasati hal ini, usahakan pandangan Anda tetap menyebar,
kesamping kanan, kiri, dan ke depan. Kalau belum berani melakukan kontaks mata
secara langsung dengan audien, pandanglah bagian pelipis ke atas. Setelah hal
ini bisa Anda lewati silahkan selanjutnya lakukan kontak mata dan interaksi
yang aktif dengan audiens.
sangat berfanfaat
BalasHapusterima kasih