Sebelum pertengahan September 1953, Kalimantan Timur belum memiliki satupun sekolah lanjutan atas termasuk SMA Samarinda, sehingga para siswa dari sekolah lanjutan pertama mengalami kesulitan melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.
Memang
bagi yang memiliki kemampuan lebih, kesulitan ini masih bisa diatasi
walaupun harus pindah ke daerah lain seperti daerah-daerah di pulau
Jawa, namun bagi yang mempunyai kemampuan terbatas, maka para siswa
harus puas mengecap pendidikan sampai tingkat SLTP saja.
Para
tokoh masyarakat mulai berpikir, bagaimana cara mewujudkan sebuah SMA
di Samarinda, termasuk dimana daerah yang cocok, pengelolanya,
pengajarnya, pemimpinnya dan lain-lain, sehingga dibentuklah satu tim
untuk merumuskan masalah ini. Susunan tim tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Achmad Yusuf sebagai Ketua dari unsur partai politik (Masyumi)
2. Enci Burhan sebagai Sekretaris dari unsur pemerintahan
3. Enci Abdurahim sebagai Bendahara dari unsur pemerintahan
4. Aji Bambang Abdul Malik sebagai anggota dari Kepala Dinas PDK
5. Azis Samad sebagai anggota dari unsur partai politik (PNI)
6. Mardikun sebagai anggota dari unsur pendidik yang saat itu menjabat sebagai Direktur SMP.
Setelah melalui
perjuangan panjang melewati berbagai rintangan dan tantangan, maka pada
tanggal 14 September 1953, resmilah berdiri sebuah SMA partikelir
dengan menggunakan gedung bekas asrama pelajar yang sekarang berubah
menjadi SMA Negeri 1 Samarinda.
Pada mulanya
berdirinya, SMA ini hanya memiliki kelas I bagian A yang dipimpin
Direktur bantuan dari SMP yaitu Bapak Mardikum yang merangkap sebagai
Direktur SMP, dengan waktu belajar terpaksa dilaksanakan sore hari.
Setelah 3 tahun
berjalan, SMA partikelir yang berada dibawah Yayasan Dharma Bhakti ini,
statusnya berubah menjadi SMA Negeri sesuai surat bernomor: 30/JSP/55
tanggal 11 Djuni 1955 yang diresmikan oleh Residen Koordinator
Kalimantan Timur Datu Maju Urang, disaksikan oleh wakil Pemerintah
Daerah Istimewa Kutai, Aji Pangeran Tumenggung Pranoto.
Dalam usianya yang
relatif muda, SMA Samarinda ini pada lulusan yang pertama mencapai 90%,
sehingga Pemerintah Daerah dengan bangga memberikan penghargaan berupa
beasiswa ikatan dinas yang pada waktunya harus kembali ke Kalimantan
Timur untuk mengabdikan diri demi kemajuan daerah.
Pada tahun 1960, SMA
Samarinda membuka kelas filial di Tarakan. Kelas di Tarakan ini lepas
dari SMA Samarinda berdasarkan Surat Keputusan Menteri P & K
tanggal 30 Juli 1964 nomor: 79/SK/III dan terhitung mulai tanggal 1
Agustus 1964 menjadi SMA Negara yang berdiri sendiri baik secara
organisatoris, administratif maupun di bidang teknik kependidikan.
Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pendidikan Menengah Umum
tanggal 30 Juli 1965 nomor: 18/Dirpu/1965, terhitung mulai tanggal 1
Agustus 1965, SMA Negara di Tarakan ini resmi menjadi SMA Negeri
Tarakan.
Hingga saat ini telah
banyak alumnus SMA Negeri 1 Samarinda yang pernah dan atau masih
menduduki jabatan penting di daerah ini maupun daerah lain, bahkan pada
tingkat nasional.
Dalam perjalanannya
SMA Negeri 1 Samarinda selalu berupaya berbenah diri untuk mewujudkan
diri sebagai sekolah yang memenuhi harapan masyarakat. Salah satu hasil
kerja keras seluruh komponen sekolah ialah ditetapkannya SMA Negeri 1
Samarinda oleh Departemen Pendidikan Nasional menjadi salah satu dari
100 sekolah se-Indonesia sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional pada tahun 2005.
Demikian juga
alumninya juga memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap
pengembangan sumber daya manusia di Kalimantan Timur. Hal ini
dibuktikan ketika berlangsung Reuni Akbar dan Ulang Tahun ke-40 SMA
Negeri 1 Samarinda pada tahun 1993 alumni SMA Negeri 1 Samarinda
membentuk YAYASAN MELATI berdasarkan Akta Notaris H. Hardjo Gunawan,
S.H. Nomor 78 tanggal 15 April 1994. Dalam pasal 3 Akta Notaris
tersebut disebutkan bahwa, Maksud dari Yayasan ini adalah membangun
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas “SMA UNGGUL” di Kalimantan Timur yang
tujuan umumnya adalah menunjang Pendidikan Nasional, serta tujuan
khususnya adalah menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki
keunggulan dalam hal:
1. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Nasionalisme dan patriotisme
3. Wawasan IPTEK
4. Motivasi dan komitmen untuk mencapai prestasi
5. Kepemimpinan dan kepekaan sosial
6. Disiplin yang ditunjang oleh kondisi fisik yang prima
7. Kemampuan memasuki jenjang pendidikan tinggi yang bermutu di dalam dan di luar negeri.
Sedangkan makna logo
khususnya bunga melati, selain mengandung makna Historis SMA Negeri 1
Samarinda yang diunggulan juga mengandung makna siswa kader Bangsa
Unggul yang harum, bila delapan keunggulan yang diprogramkan dapat
dicapai. Selain itu penggunaan nama MELATI adalah untuk mengabadikan
nama jalan letak SMA Negeri 1 Samarinda yaitu Jalan Melati yang saat
ini bernama Jalan Bhayangkara. Rencananya SMA Negeri yang dipilih untuk
dijadikan SMA Plus adalah SMA Negeri 1 Samarinda. Pilihan ini
didasarkan pada pertimbangan
dan latar belakang sejarah yaitu bahwa SMA Negeri 1 Samarinda adalah
salah satu syarat berdirinya Provinsi Kalimantan Timur, kepeloporan
perjuangan, fungsi dan peranan para alumninya, kondisi obyektifnya,
pandangan masyarakat dan Pemerintah terhadap SMA Negeri 1 Samarinda.
Namun dengan berbagai pertimbangan rencana menjadikan SMA Negeri 1
Samarinda menjadi SMA Plus dibatalkan, dan akhirnya didirikanlah SMA
Negeri 10 sebagai SMA Plus dengan nama SMA Negeri 10 Melati. Namun
sebelum kampusnya berdiri, proses belajar mengajar bagi siswa SMA
Negeri 10 Melati dilaksanakan di SMA Negeri 1 Samarinda dan pengajarnya
juga para guru SMA Negeri 1 Samarinda yaitu dari tahun 1994 sampai
dengan tahun 1996.
Demikian pula para siswanya juga berhasil meraih prestasi gemilang yang bertaraf nasional bahkan ada yang Go Internasional.
SMA Samarinda yang kini telah berubah menjadi SMA Negeri 1 Samarinda telah pernah dipimpin oleh:
1. Mardikun
2. Van Der Wil
3. Moenadi Arief
4. Soeyadi
5. Wagiman
6. Dulhak Latief
7. Yusuf Achutanair
8. C. Usodo
9. Syahraini Perwiro
10. Awang Adriani
11. Siti Mariyam Iskandar
12. Sjahbandi
13. Husinsjah
14. Romansyah
15. Achmadsyah
16. M. Hatta
17. M. Aini Yasin
dan kini SMA Negeri 1 Samarinda dipimpin oleh Bapak Suardi.
*SUMBER : www.sma1samarinda.net
*SUMBER : www.sma1samarinda.net
Komentar
Posting Komentar